Kamis, 04 April 2013

Potret Teras Desa







Barat Kota – Keberadaan Cafe di kota Pacitan telah menjelajah seluruh lapisan kota. Tidak hanya di lingkup kota saja melainkan di pedesaan juga sudah terkena imbas budaya dunia metropolitan ini.
Cafe yang berdiri cukup bervariasi. Mulai dari berskala kecil, menengah, hingga skala besar. Semisal saja sebuah Cafe di kecamatan Punung yang mengatasnamakan “ LATANSA “ sebagai title-nya, kemudian “ MARCOPOLO” yang merupakan Cafe yang berdiri kokoh di daerah Tamperan tepatnya kanan jalan raya Pacitan-Pringkuku yang melewati wilayah daerah Dadapan, adalagi “ MENZA” sebagai Cafe tempat berkumpulnya remaja kota yang menyediakan beraneka hidangan yang ditambah dengan area Hotspot  sehingga menjadikan Menza sebagai kafe favorit remaja. Kemudian “ JETSKY “ yang berdiri tepat di depan sebuah radio kebanggaan kota Pacitan yakni Radio Gema Panca Arga atau masyarakat sering menyebut dengan nama RGPA ini juga selalu ramai didatangi pengunjung. Dan masih banyak lagi potret Kafe yang tersebar di berbagai wilayah Kabupaten Pacitan.
Namun ada sebuah Cafe yang dahulunya pernah berdiri namun kini telah terbengkalai. Cafe yang menamakan diri-nya “ Teras Desa “ ini berdiri beberapa tahun yang lalu di wilayah desa Sedeng. Mungkin karena pemilihan lokasi yang kurang tepat dan kurang strategis, maka Cafe Teras Desa kini sudah tidak terpakai lagi.
Yang tertinggal sekarang hanyalah sisa bangunan – nya yang masih kokoh berdiri diatas bukit. Dengan jembatan, lapangan parkir yang masih terbilang baru, dan bangunan yang sepertinya masih layak pakai ini sekarang sudah terbengkalai.
Semoga nantinya Cafe Teras Desa bangkit kembali di tempat dimana ia dahulu pernah berdiri namun dengan konsep dan suasana baru untuk menarik minat pengunjung di siang maupun di malam hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

:: Beri Kami FeedBack Secara Bijak ::