Rabu, 19 Juni 2013

:: Seputar Kenaikan Harga BBM ::

Tolak Kenaikan BBM, Mahasiswa Sandera Mobil Plat Merah di Yogyakarta  

Edzan Raharjo - detikNews

 
                                                  Mahasiswa Sandera Mobil Plat Merah
          Yogyakarta - Puluhan mahasiswa kembali turun ke jalan menolak kenaikan harga BBM. Aksi di gelar oleh Forum Sekolah Bersama di pertigaan Revolusi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Rabu(19/6/2013).
         Para mahasiswa ini berhasil menyandera mobil Toyota Avanza berplat merah dengan nopol W 449 PP. Mobil yang dikemudikan Budi, PNS Sidoarjo ini dalam perjalanan untuk menghadiri pameran pangan nusantara di Yogyakarta.
        "Gimana ya, saya gak bisa apa-apa. Saya bawa barang yang ditunggu untuk pameran. BBM naik itukan pemerintah pusat, saya gak tau apa-apa,"kata Budi yang masih didalam mobil.
         Mobil plat merah ini melaju dari arah barat, dan kemudian ramai-ramai dihentikan. Para mahasiswa kemudian naik ke atap mobil untuk berorasi.
         Selain menyandera mobil, mahasiswa juga membakar ban bekar ditengah jalan. Beberapa kali, mahasiswa dan pengendara sempat terlibat emosi dan nyaris ricuh.
        Aksi ini menutu pemerintah untuk membatalkan rencana kenaikan harga BBM. Keputusan menaikkan harga BBM dinilai akan menjerat rakyat kedalam lingkaran setan kemiskinan.
       "Menaikkan harga BBM bukan solusi. Rezim SBY-Budiyono hanya berani pada rakyat kecil, tapi takut pada koorporasi multinasional,"teriak salah seorang pengunjukrasa.
       Aksi para mahasiswa ini sempat membuat arus lalulintas mengalami kemacetan.
 
 
Sumber : http://news.detik.com/read/2013/06/19/203815/2278411/10/tolak-kenaikan-bbm-mahasiswa-sandera-mobil-plat-merah-di-yogyakarta?9911012

Jumat, 26 April 2013

PESONA KOTA

Barat Kota - Satu lagi keindahan di kota Pacitan. Selesainya sebagian dari Jalur Lintas Selatan yang menghubungkan antara kota Pacitan dengan daerah-daerah timur wilayah Jawa Timur dan baru-baru ini pantai Soge yang menjadi primadona masyarakat di daerah timur, di wilayah barat juga tidak kalah seru jika dilihat dari kacamata keindahan malam.

Tepatnya di Dusun Winong, Desa Sedeng yang jika dilirik dari sudut pandang medan, merupakan jalur yang menanjak dan berliku. Namun ada baiknya jika anda melihat keindahanya di malam hari. Keindahan tersebut dapat dipandang ketika anda berjalan di malam hari. Tugu perbatasan wilayah menjulang yang belum lama selesai dibangun ini menjadi salah satu daya keindahan barat kota.
Sinar dari lampu memancar dari sisi tugu menjadi pesona bagi anda yang ingin bersantai berkumpul bersama kawan dan rekan. Selain itu, dari titik-titik tertentu dapat dilihat pemandangan malam kota Pacitan yang dihiasi dengan indahnya lampu-lampu jalan dan bangunan.

Saat ini, kota Pacitan sangat jauh berbeda dengan yang dahulu. Hingga ada sebutan bahwa Kota Pacitan adalah kota terpencil, kota mati dan sebagainya. Kini, istilah tersebut harus kita kubur dalam-dalam. Karena seperti yang kita tahu, Pacitan adalah kota yang indah dengan panorama alam dan keindahan yang tidak ada duanya.

BERBULU DAN MENGGELIKAN

           
           Barat Kota - Ulat. Ya, siapa yang tidak mengenal binatang ini. Binatang yang bervariasi dari bentuk dan jenis ini membuat sebagian besar warga merasa geli dan bahkan takut. Bagaimana tidak, bulu ulat yang merupakan tameng/pelindung jika mereke merasa terancam ini mampu menjadikan seluruh tubuh gatal-gatal.
            Di Bangunsari (24/4/13) tepatnya di dusun Krajan, maraknya ulat bulu bisa dilihat di masing-masing pohon kedondong. Beragam ukuran namun satu jenis seakan menjadi sebuah keluarga besar yang berdomisili di setiap helai daun tanaman jenis itu. Pacipin sendiri belum mengetahui secara pasti ulat tersebut termasuk di dalam jenis ulat apa. Akan tetapi, kehadiranya membuat orang-orang sekitar pohon kedondong itu tidak berani berjalan di bawah rimbunya tanaman buah tersebut karena berjumlah puluhan bahkan ratusan. Dan mereka bisa saja sewaktu-waktu jatuh terkena angin yang menghempas dedaunan.
           Fenomena ulat tidak hanya ada di tanaman kedondong tersebut. Pohon akasia pun juga dihinggapi ulat. Akan tetapi jika dilihat dari bentuk dan ukuran, ulat ini terbilang lebih kecil dan tidak berbulu. “Ia” aktif memakan daun-daun akasia yang masih baru dan segar.
         Semoga saja ulat-ulat tersebut segera berubah bentu menjadi kupu-kupu sehingga kehadiranya bisa sedikit mengurangi jumlah mereka yang hingga kini belum bisa Pacipin hitung secara pasti.

Kamis, 04 April 2013

Aset Pemerintah Kabupaten Pacitan Mangkrak

Kabar Kota

            Kita semua sebagai warga masyarakat kota Pacitan pasti tahu pasar Baleharjo kan?? Yang dahulu disebut kondang dengan nama Pasar Tengah? Beberapa tahun yang lalu salah satu sentra ekonomi masyarakat ini hangus terbakar habis. Dan sekarang lahan itu menjadi salah satu aset Pemkab Pacitan.
            Desah yang terdengar di telinga masyarakat, bahwasanya lahan tersebut akan dimanfaatkan kembali. Namun jenis pemanfaatanya ini belumlah jelas, entah untuk sentra kuliner, pasar, ataupun semacam gedung pertemuan.
            Dikutip dari Jawa Pos edisi Rabu, 12 Desember 2012 , bahwa lahan bekas Pasar Tengah ini bakal mangkrak lama. Hal ini dikarenakan rencana pemanfaatannya yang belum jelas. Hingga berita diturunkan di edisi 12/12/12 ini, diterangkan bahwa lahan bekas Pasar Tengah kini sedang dalam tahap peroses studi kelayakan yang dilakukan oleh petugas Bappeda dan PM (Penanaman Modal), serta melibatkan juga beberapa satuan kerja lain di internal Pemkab.
            Dijelaskan selanjutnya, bahwa disisi lain Pemkab juga sudah berupaya untuk mencari bantuan dana untuk pembangunan lahan diatas lahan ini. Dimana petugas Bappeda dan PM melayangkan proposal permohonan anggaran kepada Pemprov Jatim. Nominalnya pun tidak main-main. Yakni 20 Miliar. Dana tersebut diharapkan dapat terealisasikan di tahun depan (2013).
            Sebagai masyarakat, kami hanya bisa menanti dan menanti pembangunan lahan yang cukup strategis tersebut. Karena disayangkan apabila letak lahan yang begitu dekat dengan jantung kota itu dibiarkan mangkrak begitu saja.


Dikutip dari Jawa Pos, edisi Rabu, 12 Desember 2012.

Dirikan Gairah Belajar dengan Strategi


            Ini merupakan hasil sharing Pacipin dengan beberapa pendidik di kota Pacitan. Ada ujaran yang mengatakan bahwa “ mengajar bukan hanya membagi ilmu, tetapi juga bagaimana membangkitkan gairah belajar siswa “ . Benarkah demikian menurut sahabat Pacipin?
            Nah ada beberapa strategi yang perlu dipraktikkan dalam rangka membangkitkan gairah belajar peserta didik. Agar proses pembelajaran menjadi efisien, sangat penting bagi seorang pendidik melakukan pendekatan. Cara mengajar yang tepat juga menentukan kualitas murid pada akhirnya.
            Sebagai pendidik, jangan menciptakan batas antara peserta didik dengan guru. Karena dengan menjadi labih dekat dengan murid, maka menjadikan guru lebih bisa mengerti apa yang diinginkan dan dibutuhkan peserta didik tersebut. Dengan begitu sebagai guru akan mengetahui metode apa yang tepat untuk diterapkan kepada mereka.
            Stratefi lain dengan menggunakan metode praktikum karena siswa cenderung cepat bosan dengan proses PBM dengan menggunakan metode klasik satu arah. Dapat menggunakan video, drama, kelas luar ruangan, dan permainan bisa menjadi kelas dan suasana belajar mengajar lebih hidup. Hal ini diharapkan semangat peserta didik akan bangkit kembali.
            Mengapa menggunakan strategi belajar? Jawabanya simple. Menerapkan strategi belajar dapat membentuk karakter dan kualitas murid. Namun jangan lupa menerapkan tanggung jawab dan kedisiplinan juga. Kemudian untuk yang paling akhir, pendidik harus melakukan pengamatan dan pengawasan. Yang Pacipin tulis diatas, merupakan tantangan bagi setiap pendidik. Sebab, kemampuan kognisi setiap murid belum tentu sama dan karakteristiknya juga berbeda-beda.

Burung Dalam Sangkar



Barat Kota -  Anda Pecinta Satwa Jenis “Burung” Peliharaan ??? Eitzzz,,jangan salah artikan terlebih dahulu kata didalam tanda kutip tersebut. Karena dalam perjumpaan kali ini Pacipin akan memberi informasi kepada seluruh sahabat-sahabat Pacipin yang ada di seluruh nusantara.
Saputra, Aji Budi. Ya, seorang mahasiswa semester empat prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ini selain gemar merangkai dan belajar sastra Indonesia, juga gemar memelihara hewan peliharaan. Hewan peliharaan favoritnya yaitu BURUNG.
Kunjungan Pacipin pada Selasa, 02 April 2013 adalah kunjungan guna meng-ekspose kegemaranya tersebut. Ternyata kegemaran memelihara burung tersebut benar adanya. Sejumlah tujuh ekor burung Preci ( Bahasa Jawa ) telah menempati 7 dari 10 sangkar yang telah tergantung secara rapi diatap teras rumahnya.




Sedangkan menurut-nya 3 sangkar tersebut memang dibiarkan kosong, karena jika sewaktu-waktu ia mendapatkan burung lagi, maka sangkar tersebut siap dijadikan tempat tinggal baru bagi burung barunya. Preci yang depelihara berwana kuning dengan kombinasi warna hitam yang indah. Selain dari itu, suara kecauan preci peliharanya benar-benar memukau karena dalam kurun waktu kurang lebih 9 bulan hingga berita ini diturunkan, burung-burung peliharanya itu telah pandai berkicau.Menurutnya, preci-preci peliharanya itu diberi makan jenis “pur” yang bertekstur halus untuk menjaga pencernaanya.
Ternyata, kegemaran yang sama juga Pacipin temui dirumah sepupu dari Saudara Aji Budi. Sebut saja sepupu dia. Dicki memelihara berbagai burung juga dirumahnya. Ada burung kenari, Cendet ( Bahasa jawa ), Deron ( Bahasa Jawa ), dan Presi juga. Ketika Pacipin singgung mengenai burung cendet, Aji menuturkan bahwa makanan burung-burung ini berbeda-beda. Untuk jenis Deron, maka digunakan jagung sebagai makanan utama. Jenis Kenari, menggunakan pur dikombinasikan dengan dedaunan, kemudian untuk jenis Cendet, menggunakan pur dan jangkrik sedangkan untuk jenis Preci tetap sama menggunakan pur dengan tekstur yang halus.
Untuk Sahabat Pacipin yang ingin berkunjung sekedar untuk melihat, atau berminat untuk membeli dan memelihara burung-burung tersebut, dipersilahkan untuk langsung mengunjungi kediaman Aji Budi di Rt.01, Rw 11 , Sumber, Kecamatan Pringkuku. Tepatnya kurang lebih 20 meter dari Lapangan Bola Voli Sumber, Diatas Masjid pinggir Jalan Pacitan-Pringkuku.
Informasi lebih lanjut silahkan hubungi 0877.5846.5893 a.n. Saputra, Aji Budi.