Jumat, 26 April 2013
PESONA KOTA
BERBULU DAN MENGGELIKAN
Barat Kota - Ulat. Ya,
siapa yang tidak mengenal binatang ini. Binatang yang bervariasi dari bentuk
dan jenis ini membuat sebagian besar warga merasa geli dan bahkan takut. Bagaimana
tidak, bulu ulat yang merupakan tameng/pelindung jika mereke merasa terancam
ini mampu menjadikan seluruh tubuh gatal-gatal.
Di Bangunsari
(24/4/13) tepatnya di dusun Krajan, maraknya ulat bulu bisa dilihat di
masing-masing pohon kedondong. Beragam ukuran namun satu jenis seakan menjadi
sebuah keluarga besar yang berdomisili di setiap helai daun tanaman jenis itu.
Pacipin sendiri belum mengetahui secara pasti ulat tersebut termasuk di dalam
jenis ulat apa. Akan tetapi, kehadiranya membuat orang-orang sekitar pohon
kedondong itu tidak berani berjalan di bawah rimbunya tanaman buah tersebut karena
berjumlah puluhan bahkan ratusan. Dan mereka bisa saja sewaktu-waktu jatuh
terkena angin yang menghempas dedaunan.
Fenomena ulat
tidak hanya ada di tanaman kedondong tersebut. Pohon akasia pun juga dihinggapi
ulat. Akan tetapi jika dilihat dari bentuk dan ukuran, ulat ini terbilang lebih
kecil dan tidak berbulu. “Ia” aktif memakan daun-daun akasia yang masih baru
dan segar.
Semoga
saja ulat-ulat tersebut segera berubah bentu menjadi kupu-kupu sehingga
kehadiranya bisa sedikit mengurangi jumlah mereka yang hingga kini belum bisa
Pacipin hitung secara pasti.
Kamis, 04 April 2013
Aset Pemerintah Kabupaten Pacitan Mangkrak
Kabar Kota
Kita semua sebagai warga masyarakat
kota Pacitan pasti tahu pasar Baleharjo kan?? Yang dahulu disebut kondang
dengan nama Pasar Tengah? Beberapa tahun yang lalu salah satu sentra ekonomi
masyarakat ini hangus terbakar habis. Dan sekarang lahan itu menjadi salah satu
aset Pemkab Pacitan.
Desah yang terdengar di telinga
masyarakat, bahwasanya lahan tersebut akan dimanfaatkan kembali. Namun jenis
pemanfaatanya ini belumlah jelas, entah untuk sentra kuliner, pasar, ataupun
semacam gedung pertemuan.
Dikutip dari Jawa Pos edisi Rabu, 12
Desember 2012 , bahwa lahan bekas Pasar Tengah ini bakal mangkrak lama. Hal ini
dikarenakan rencana pemanfaatannya yang belum jelas. Hingga berita diturunkan
di edisi 12/12/12 ini, diterangkan bahwa lahan bekas Pasar Tengah kini sedang
dalam tahap peroses studi kelayakan yang dilakukan oleh petugas Bappeda dan PM
(Penanaman Modal), serta melibatkan juga beberapa satuan kerja lain di internal
Pemkab.
Dijelaskan selanjutnya, bahwa disisi
lain Pemkab juga sudah berupaya untuk mencari bantuan dana untuk pembangunan
lahan diatas lahan ini. Dimana petugas Bappeda dan PM melayangkan proposal
permohonan anggaran kepada Pemprov Jatim. Nominalnya pun tidak main-main. Yakni
20 Miliar. Dana tersebut diharapkan dapat terealisasikan di tahun depan (2013).
Sebagai masyarakat, kami hanya bisa
menanti dan menanti pembangunan lahan yang cukup strategis tersebut. Karena
disayangkan apabila letak lahan yang begitu dekat dengan jantung kota itu dibiarkan
mangkrak begitu saja.
Dikutip dari Jawa
Pos, edisi Rabu, 12 Desember 2012.
Dirikan Gairah Belajar dengan Strategi
Ini merupakan hasil sharing Pacipin
dengan beberapa pendidik di kota Pacitan. Ada ujaran yang mengatakan bahwa “
mengajar bukan hanya membagi ilmu, tetapi juga bagaimana membangkitkan gairah
belajar siswa “ . Benarkah demikian menurut sahabat Pacipin?
Nah ada beberapa strategi yang perlu
dipraktikkan dalam rangka membangkitkan gairah belajar peserta didik. Agar
proses pembelajaran menjadi efisien, sangat penting bagi seorang pendidik
melakukan pendekatan. Cara mengajar yang tepat juga menentukan kualitas murid
pada akhirnya.
Sebagai pendidik, jangan menciptakan
batas antara peserta didik dengan guru. Karena dengan menjadi labih dekat
dengan murid, maka menjadikan guru lebih bisa mengerti apa yang diinginkan dan
dibutuhkan peserta didik tersebut. Dengan begitu sebagai guru akan mengetahui
metode apa yang tepat untuk diterapkan kepada mereka.
Stratefi lain dengan menggunakan
metode praktikum karena siswa cenderung cepat bosan dengan proses PBM dengan
menggunakan metode klasik satu arah. Dapat menggunakan video, drama, kelas luar
ruangan, dan permainan bisa menjadi kelas dan suasana belajar mengajar lebih
hidup. Hal ini diharapkan semangat peserta didik akan bangkit kembali.
Mengapa menggunakan strategi
belajar? Jawabanya simple. Menerapkan strategi belajar dapat membentuk karakter
dan kualitas murid. Namun jangan lupa menerapkan tanggung jawab dan
kedisiplinan juga. Kemudian untuk yang paling akhir, pendidik harus melakukan
pengamatan dan pengawasan. Yang Pacipin tulis diatas, merupakan tantangan bagi
setiap pendidik. Sebab, kemampuan kognisi setiap murid belum tentu sama dan
karakteristiknya juga berbeda-beda.
Burung Dalam Sangkar
Barat Kota - Anda
Pecinta Satwa Jenis “Burung” Peliharaan ??? Eitzzz,,jangan salah artikan
terlebih dahulu kata didalam tanda kutip tersebut. Karena dalam perjumpaan kali
ini Pacipin akan memberi informasi kepada seluruh sahabat-sahabat Pacipin yang
ada di seluruh nusantara.
Saputra, Aji Budi. Ya, seorang mahasiswa semester empat
prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ini selain gemar merangkai dan
belajar sastra Indonesia, juga gemar memelihara hewan peliharaan. Hewan peliharaan
favoritnya yaitu BURUNG.
Kunjungan Pacipin pada Selasa, 02 April 2013 adalah
kunjungan guna meng-ekspose kegemaranya tersebut. Ternyata kegemaran memelihara
burung tersebut benar adanya. Sejumlah tujuh ekor burung Preci ( Bahasa Jawa )
telah menempati 7 dari 10 sangkar yang telah tergantung secara rapi diatap
teras rumahnya.
Sedangkan menurut-nya 3 sangkar tersebut memang dibiarkan
kosong, karena jika sewaktu-waktu ia mendapatkan burung lagi, maka sangkar
tersebut siap dijadikan tempat tinggal baru bagi burung barunya. Preci yang
depelihara berwana kuning dengan kombinasi warna hitam yang indah. Selain dari
itu, suara kecauan preci peliharanya benar-benar memukau karena dalam kurun
waktu kurang lebih 9 bulan hingga berita ini diturunkan, burung-burung
peliharanya itu telah pandai berkicau.Menurutnya, preci-preci peliharanya itu
diberi makan jenis “pur” yang bertekstur halus untuk menjaga pencernaanya.
Ternyata, kegemaran yang sama juga Pacipin temui dirumah
sepupu dari Saudara Aji Budi. Sebut saja sepupu dia. Dicki memelihara berbagai
burung juga dirumahnya. Ada burung kenari, Cendet ( Bahasa jawa ), Deron (
Bahasa Jawa ), dan Presi juga. Ketika Pacipin singgung mengenai burung cendet,
Aji menuturkan bahwa makanan burung-burung ini berbeda-beda. Untuk jenis Deron,
maka digunakan jagung sebagai makanan utama. Jenis Kenari, menggunakan pur
dikombinasikan dengan dedaunan, kemudian untuk jenis Cendet, menggunakan pur
dan jangkrik sedangkan untuk jenis Preci tetap sama menggunakan pur dengan
tekstur yang halus.
Untuk Sahabat Pacipin yang ingin berkunjung sekedar untuk
melihat, atau berminat untuk membeli dan memelihara burung-burung tersebut,
dipersilahkan untuk langsung mengunjungi kediaman Aji Budi di Rt.01, Rw 11 ,
Sumber, Kecamatan Pringkuku. Tepatnya kurang lebih 20 meter dari Lapangan Bola
Voli Sumber, Diatas Masjid pinggir Jalan Pacitan-Pringkuku.
Informasi lebih lanjut silahkan hubungi 0877.5846.5893
a.n. Saputra, Aji Budi.
Langganan:
Postingan (Atom)